13 Mei 1940, Perdana Menteri Sir Winston Leonard Spencer Churchill keluar dari ruang parlemen Inggris setelah memberikan pidatonya yang bersejarah tentang deklarasi perang Inggris terhadap Jerman yang didalangi Adolf Hitler.
Rumah penduduk di Rotterdam hancur berantakan setelah dibom oleh Angkatan Udara Jerman (10 Mei 1940).
Sejumlah kapal sipil Belanda tenggelam tak berdaya setelah diserbu torpedo Angkatan Laut Jerman.
Blokade invasi Jerman dilakukan disemua titik perbatasan Belanda. Hal ini mengakibatkan infantri Jerman hanya bisa memasuki Belanda melalui jalur hutan.
Pada malam hari serangan, Pemerintah Inggris mengumumkan keruntuhan parlemen Inggris. Sir Winston Leonard Spencer Churchill mengambil alih jabatan Perdana Menteri. Pada tanggal 11 Mei, Churchill membentuk Pemerintah Koalisi masa perang. Pada tanggal 13 Mei Winston Churchill berpidato di Lower House, menunjukkan bahwa ia loyalitas dan melakukan penentuan dalam perang anti-fasis.
Pasukan Jerman akhirnya memasuki Maastricht River, padahal sebelumnya jembatan sungai tersebut telah dihancurkan oleh pemerintah Belanda.
Sebuah tank Jerman terbakar hebat setelah bertempur dengan pasukan Belanda dipinggiran kota Amsterdam.
Seorang pria tampil nekad dengan telanjang berkeliling kota, sebagai upaya penolakan atas invasi Jerman.
Pagar kawat tinggi dengan penjagaan ketat mengelilingi kawasan Yahudi dikota Amsterdam.
Jerman menggunakan lebih dari 3.000 pesawat untuk membombardir total 72 bandar udara militer di Belanda, Belgia dan Utara Perancis. Mereka menghancurkan beberapa ratus pesawat dalam beberapa jam dan merebut supremasi udara. Pasukan penerjun dengan cepat menyerang dermaga, jembatan dan titik strategis di Belanda dan Belgia. kekuatan militer jerman melancarkan serangan besar-besaran dengan unit tank lapis baja di bawah perlindungan udara. Jerman hingga 160 kilometer melalui tiga rute dari Belgia, Luksemburg dan Ardennes Selatan kawasan Mountain. Kekuatan udara dari Inggris, Perancis dan Belgia dipukul dan pasukan darat mereka juga menghadapi kesulitan ketika Jerman menyerang mereka dengan blitzkrieg. Luxembourg dengan penduduk 300.000 menyerah pada hari pertama serangan Jerman. Pada tanggal 14 Mei, Jerman menduduki Rotterdam Port milik Belanda.
Jurnalis Belanda bekerja dengan ekstra hati-hati dan mobilitas tinggi, karena selalu dalam intaian mata-mata Jerman.
Ratu Wilhelmina pengecut mengasingkan diri ke Inggris dan membentuk Pemerintahan Darurat di London. Melalui radio Inggris, Sang Ratu tetap memberikan semangat kepada rakyat Belanda.
Invasi Jerman untuk di Belanda dan Belgia kembali mengalami inovasi baru, dengan hadirnya tank lapis baja Tiger.
Penduduk Brussels membuat blokade dari materi apa saja yang bisa dikumpulkan, untuk menghambat pergerakan infantri Jerman.
Ratu Wilhelmina dari Belanda dan anggota pemerintahannya melarikan diri ke London dengan dua kapal Inggris. Di sore hari, angkatan bersenjata Belanda menyerah kepada Jerman. Belanda benar-benar diduduki oleh Jerman hanya dalam lima hari. Pada tanggal 17 Mei, angkatan bersenjata Jerman maju ke ibukota Belgia, kota Brussels. Pada tanggal 28 Mei Belgia Raja Leopold III dari Belgia menyerah kepada Jerman secara resmi. 250.000 tentara Belgia segera ditawan oleh Jerman.
Blokade tentara Belgia tidak hanya berlangsung ditengah kota, tapi juga menghancurkan jembatan-jembatan penting yang menjadi penghubung lalu lintas darat.
Warga Belgia yang menjadi tawanan Jerman mengantri untuk masuk kamp-kamp pengungsian.
Pergerakan invasi Jerman memang luar biasa, karena mampu begerak cepat untuk menyergap pasukan Inggris dan Perancis.
Dikemudian hari, tepatnya di tahun 1942, Ratu Wilhelmina dari Belanda membentuk pemerintahan di pengasingan di Britania Raya. Melalui siaran radio, ia mendorong negara itu dengan mengumumkan bahwa dia akan berjuang bersama-sama dengan rakyat Belanda untuk memperoleh kemerdekaan atas invasi Jerman.
Pasukan Luxembourg yang berjumlah 400 satuan infantri dan 12 satuan kavaleri sedang berbaris sebelum menghadapi Jerman. Semua pasukan ini dikabarkan tewas atau ditangkap oleh rezim Jerman-Nazi.
Inggris dan Perancis mengerahkan semua kapal yang bisa digunakan untuk melaksanakan Operasi Dunkirk Evacuation.
Ribuan tentara Inggris dan Perancis yang terjebak di pantai Dunkirk hanya bisa bertahan sambil mengharapkan datangnya bala bantuan.
Pada tanggal 11 Mei, setelah Inggris dan Perancis gagal dalam upaya menyelamatkan Belanda, mereka mendirikan sebuah garis pertahanan dari Antwerpen, Leuven, Namur dan sepanjang Sungai Meuse ke selatan, berusaha mencegah majunya Jerman. Tentara sekutu menggunakan 36 divisi tentara di garis pertahanan kurang dari 100 km, tetapi angkatan bersenjata Jerman hanya memiliki 20 divisi. Sebanyak 20 divis tank tersebut menerobos garis pertahanan kelompok tentara Perancis untuk maju ke barat. Pada tanggal 19 Mei, Jerman telah menguasai Saint-Quentin. Tanggal 20 Mei, Jerman telah menduduki Amiens dan Abbeville. Pada tanggal 26 Mei Jerman telah memasuki Calais dan diteruskan ke Selat Channel. Kelompok lain tentara pergi ke selatan ke Paris. Pada tanggal 24 Mei, sekitar 400.000 tentara dari Inggris, Perancis dan Belgia di utara Perancis dan Belgia terpaksa mundur ke daerah sempit di Dunkirk. Laut bergolak dan Jerman dengan ganas mengejar mereka. Mereka harus mundur ke Inggris untuk menghindari serangan armada Jerman.
Proses penyelamatan tentara Inggris dan Perancis di pantai Dunkirk berlangsung dramatis, karena berlangsung diantara desingan peluru dan meriam Jerman.
Kapal yang bisa merapat ke pantai Dunkirk dipenuhi tentara Inggris dan Perancis. Kapal-kapal ini beruntung masih bisa melanjutkan perjalanan, karena bom artileri selalu mengintai mereka.
Salah satu kapal Perancis yang kurang beruntung : Ouragan. Kapal ini tenggelam setelah ditembak roket dari beberapa pesawat Luftwaffe.
Kapal-kapal penyelamat ini bekerja selama sembilan hari berturut-turut untuk menyelamatkan semua pasukan Inggris dan Perancis dari Dunkirk. Sebuah perjuangan yang luar biasa.
Pasukan lapis baja Jerman sudah berada dekat Dunkirk dan siap untuk invasi, tapi Adolf Hitler mengeluarkan perintah, ingin unit tank tersebut berada dekat kanal. Hal ini memberikan cukup waktu untuk Britania Raya dan Perancis untuk berkumpul kembali di Inggris dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Winston Churchill. Angkatan Laut Inggris telah menyiapkan 850 kapal penjelajah dan kapal perusak untuk yacht dan perahu layar kayu biasa untuk mengangkut mereka, dan disebut dengan rencana Dunkirk Evacuation.
Beberapa tentara Inggris menyempatkan diri untuk santai didepan kereta sebelum bertolak dengan kereta.
Ribuan pesawat bomber dari Jerman mengelilingi langit kota London pada September 1940.
Wanita dan anak-anak Inggris diharuskan mengungsi, hingga menggunakan Stasiun Bawah Tanah sebagai rumah baru mereka.
Dari 27 Mei-4 Juni 1940, pelaut Inggris dan Perancis berada dalam perjuangan sembilan hari dan malam, mengangkut 338.000 pasukan kembali ke Inggris dari Dunkirk, dibawah pemboman armada Jerman. Sayangnya, beberapa ribu tentara Inggris dan Perancis yang kurang beruntung terbunuh dan lebih dari 40.000 personel tertangkap. Tentara Jerman juga menenggelamkan 243 kapal besar dan kecil. Sepuluh divisi persenjataan dan kendaraan yang ditinggalkan pasukan ekspedisi Britania Raya itu telah menjadi aset yang digunakan Jerman untuk berperang. Evakuasi Dunkirk ini disebut sebagai salah satu keajaiban besar dalam sejarah Perang Dunia II.
Buckingham Palace tak luput dari serangan bomber pada September 1940 ini. King George VI dan Sir Winston Churchill mengamati puing-puing hasil pemboman Jerman.
Pemandangan ironis tampak segera pasca penyerangan bomber Jerman.
Winston Churchill tak henti-hentinya memberikan semangat kepada rakyat Inggris agar tetap bertahan dari gempuran bomber Jerman.
Pada September 1940, pesawat pembom dari armada Luftwaffe Jerman mendekati langit London. Angkatan bersenjata Jerman membombardir London. Kota ini rusak berat. Para penghuni berlindung dalam bunker-bunker penampungan untuk melindungi jiwa mereka. Beberapa wanita dan anak-anak menggunakan stasiun kereta bawah tanah sebagai tempat tinggal mereka. Tak berapa lama, istana Buckingham dibom pada bulan yang sama. Raja George VI dari Britania Raya dan Perdana Menteri Sir Winston Leonard Spencer Churchill lolos dari serangan ini, dan berlindung di tempat yang memang disiapkan bagi mereka.
Sumber:
www.mobius.com