Di Jendela hariku kau mengejutkan ku lagi
mengapa kau datang dan perlahan menghisap rinduku
mungkinkankah tidak salah ?
kini nanar tajam mataku meliuk menutup jiwa yang kosong
aku gelisah dalam lebur mimpi
saat tak kuasa kurenggut lembut halus jemari mu
mengapa kemari disaat daun hatiku tumbuh biru jingga
hanya biur senyum yang samar merambah pada kaca cermin
bagaimana lusa??