Photobucket
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

“ TIADA KATA SEINDAH KATA MAAF”

Tiada kata terindah selain maaf….
Kalimat  itu muncul,entah untuk beberapa kali,via sms di hape jian.
Dan untuk beberapa kali pula dia menghapus sms-sms tersebut,dengan penuh rasa kesal.sebelumnya empat kartu ucapan selamat lebaran bergambar ketupat dengan ucapan yang sama,yang datang berturut-turut dalam dua hari,langsung mengisi keranjang sampah dengan keadaan terkoyak dan kusut.
Dia tahu siapa pengirimnya dan dia tahu apa maksud semuanya itu.
Tadi dia juga tahu,semuanya itu takkan mammpu melunakan dan mencairkan hatinya dari kebencian.
Tidak akan! Selamanya!!
Dan,dengan kemarahan yang meluap,jian mematikan hapenya dan melompat bangun dari tempat tidurnya.
“Aku akan ganti nomor”,putusnya tanpa menimbang lebih jauh.
Dia membuka pintu kamar dan mama berdiri di depan pintu kamar dengan sobekan kartu ucapan lebaran di tangan.
mata mama menatap jian dengan tajam,bukan dengan pandangan bertanya tapi  dengan tatapan yang mengandung teguran.
  jian  langsung paham akan  bersikap mamah,hatinya sedikit menciut namun segera pulih.
Dia tidak merasa bersalah apapun tanggapan orang lain sekalipun itu mama dia tidak peduli.
“mama mengangkat tangan nya ke muka jian,memeperlihatkan kepingan kertas kartu ucapan itu,dan langsung bertanya kaku,
”apa maksudnya semua ini??.”
Jian  terdiam,dan menggerakan pundaknya seolah tidak tahu apa-apa.
Mama membalik kerta ucapan selamat itu mencari nama siapa pengirimnya.
“Ini dari rian,kan??”
jian ikut memandang sobekan itu untuk menghindari beradu pandangan dengan mama.
”iya kali ,”sahutnya seenaknnya.
Maksud kamu apa ?
“jangan pura-pura,jian! Mama tahu,maksud kamu apa?”
“maksudnya di buang. kok mama nanyanya aneh sih,”?
“sikap kamu yang aneh! Rian  itu pacar kamu kan??!”
“aku gag suka aja kartu ucapan nya,jelek”.
“jangan bohong! Kartu sebagus ini ,dengan gambar dan warna kesukaan kamu……..misalnya kalau pun kartu ini jelek masih bisa kan kamu perlakukan dengan baik. Apalagi ini dari pacar kamu,”?
“Udah nggak kok…”jawab jian santai.
“maksudnya???
“ya,dia bukan pacarku lagi mam,…”
Mama tampak menghela nafas,dengan sikap tegang,dan menatap jian dekat-dekat,seolah dengan begitu dia dapat mengetahui apa yang ada di dalam hati jian.
Tetapi ,percakapan itu membuat luka di hati jian berdarah lagi dan merasa nyeri,”Udah ,Ah. Aku gag mau ngomongin soal dia lagi mam.!”
Jian memutar tubuhnya dan masuk kembali kedalam kamarnya….
***
Sementara berbaring,jian memikirkannya,tapi sekedar mengingat.dan mengenangnya,seluruh sikap perasaannya beberapa hari terakhir ini.
Permohonan maaf bagi semua kesalahan di hari lebaran,di hari raya yang fitri….hari dimana umat muslim kembali ke fitrahnya yang suci dan tanpa dosa.Dan kewajiban siapa saja utuk memberikan maaf sebesar-besarnyadan tak terbatas untuk siapa saja tanpa terkecuali.
Jian tiba-tiba teringat akan bagaimana  ngotot nya randi sahabat rian yang menyalahkan sikapnya yang tak mau memaafkan rian.
“nggak bisa gitu lah,jian! Oke,dia memang salah,dia memang kelewatan.aku bukan mau membela dia tapi kalau orang sudah minta maaf,sebesar apapun kesalahanya, tuhan aja mau memaafkan”.
“Aku bukan Tuhan,” ucap jian lantang.
“memang bukan!ngaco loe! Maksud aku” ujar randi sembari terdiam sejenak.
“aku tahu maksud kamu.aku Cuma gag mau munafik,Ren.kalau di hati ini masih sakit ,masih belum bisa memaafkan dia.
Percuma aku bilang “iya ,aku maafkan,tapi hanya ucapan aja”.ucap jian.
“Oke,oke.you are hard-head !tapi bukan berarti kamu jadi benar. Ujar randi.
“Kok,jadi kamu yang ngotot ??” Tanya jian dengan keras. Dan mendadak kemarahnya memuncak akibat rasa tersinggung.
Randi tertegun,lalu menghela nafas dengan kecewa,”kok kamu marah?”yah….terserah deh.asal kamu sadari aja.
Randi lalu beranjak pergi,meninggalkan jian yang ganti tertegun.
***
Lewat tengah malam,udara dikamar terasa dingin rian terbangun,mematikan Ac,lalu melangkah ke jendela,membuka jendela dan memandang keluar.bulan segaris tipis tanpa cahaya hanya gelap  menyelimuti.sunyi Alam seakan bersedih.
Rian mengehela nafasnya merasakan tekanan berat di hatinya ,lalu dengan malas beranjak kembali ke ranjangnya.keresahan dan kesedihan begitu kental menghantui mala mini dan malam-malam sebelumnya.
Cara apa lagi yang harus aku pakai untuk mendapat maaf dari jian,pikirnya dengan perasaan putus asa.
Sekian lama ia menunggu datangnya lebaran,berharap hari yang baik untuk meminta maaf dan moment yang tepat.utuk mendapatkan maaf dari jian.
Bagaimana cara yang terbaik untuk membuat jian mengerti bahwa apa yang dia lakukan semata-mata demi kebaikan jian.? Apa yang harus dilakukan agar dapat kesempatan untuk menjelaskan persoalan yang sebenarnya???
Apakah hubunganya dengan jian selama 3 tahun tidak berarti apa-apa di mata  jian.
Rian kembali membenamkan wajahnya kedalam bantal dan berharap ber henti berpikir dan melupakan rusuh dihatinya sejenak.”
Sementara itu  jian pun terbaring resah dikamarnya,didera berbagai Tanya dan teguran keras dalam hatinya.begitukah sulit untuk memaafkan”?.
Lalu dengan termenung dia mengingat kejadian yang membuat luka yang besar di dalam hatinya.
Kejadiannya belum genap 3 bulan yang lalu,saat itu jian sedang jalan-jalan bersama mama,di sebuah mall.
Untuk membeli perlengkapan  di rumah.sekaligus membeli keperluan pribadi.
“tiba langkah jian disebuah foodcourt ,saat itu jian tidak sengaja menatap pemandangan yang sangat mengoyak hatinya.
“Bukan kah itu Rian”? Tanya jian dalam hati.
Kenapa dia duduk disini,baru saja aku telephone katanya ada dirumah.!
‘Aaaargghh” kemarahan jian memuncak dan segera menghampiri Rian yang sedang duduk,di temani seorang wanita cantik yang sangat jian kenal.
prakkkk”! suara meja di pukul keras,hingga mengagetkan pengunjung foodcourt semua.
Bagus yaa”,jadi ini kerjaan kamu selama ini di belakang aku.??? Ujar jian,dengan emosi memuncak.
Sementara itu Rian terdiam terkaget-kaget melihat kedatangan jian dengan tiba-tiba.
“sabar,tunggu aku jelaskan! Semuanya tidak seperti apa yang ada di pikiran kamu sayang. Jawab Rian.
Sementara itu jian tidak memperdulikan perkataan rian sedikit pun, Amarahnya sudah memuncak.
Tamparan keras  mendarat tepat di wajah rian.senbari siraman jus mengalir di kepalanya.
Lalu jian melangkah keluar dan pergi dengan tangisan.
Sedangkan rian terkulai lemas seolah tidak percaya dan binggung  apa yang terjadi baru saja.

***
1 minggu hampir berlalu dari hari lebaran.nampak pagi ini rian sedang duduk termenung menatap halaman yang berisikan bunga dan tanaman indah.
Sejenak pikirannya melayang dan mulai berpikir.Ahhh,lebih baik aku pergi kerumah jian sekarang pikirnya,aku tidak peduli harus berapa kali dia mengusirku.aku sudah tidak kuat menahan kesalah pahaman ini,aku harus pergi kerumahnya sekarang juga “pikirnya.Dengan rasa gamang dia mengambil dan menghidupkan motor nya dan melaju kearah rumah jian.
Jian keluar teras rumahnya dengan perasaan segar dan matahari bersinar cerah dengan terasa hangat. Suasana lebaran masih terasa walaupun sudah seminngu berlalu.
Beberapa anak-anak tampak berlari riang dengan pakai baru lewat di depan rumah jian dengan rasa ceria dan riang.wajah mereka tampak bahagia,jiwa-jiwa mereka masih suci,tulus dan tanpa beban terpancar dari sikap dan gerak-gerik mereka.
Betapa indah masa anak-anak tanpa dosa ,tanpa benci dan tanpa kesedihan….
Jian tersenyum,hatinya begitu lega.saat terbangun tadi pagi.sampai pada kemudian terlintas sebuah keputusan di hati jian untuk menulis SMS untuk Rian.aku ingin mengajaknya bertemu dan mendengar penjelasanya ,aku rasa ada kesalahpahaman akibat sifatku ini….
Dengan langkah ringan .dia berjalan menuju kamarnya untuk mengambil handphonenya.
Tiba-tiba sebelum saat dia sampai di kamar handphonenya sudah bunyi terlebih dahulu,dia pun berlari bergegas berharap itu telephone dari Rian.Ia melihat nama si penelephone; Randi. Ah……..
“hallo,ran,ada apa?”
“jian! Rian kecelakaan.Parah,sekarang ada di rumah sakit!”
“Apa???”seketika jantung jian terasa terhenti,nafasnya terasa sesak.
“kalau kamu mau ……”
Senyap,suara –suara menghilang.Cuma tersisa dengungan panjangyang menciptakan rasa gamangyang hening.tanganya lunglaidan tubuhnya terhuyung,terduduk di pembaringan.…
Langkah jian terhenti di pintu kamar rumah sakit,Nyaris tak berani menatap apa yang ada di hadapannya.Tubuh Rian terbaring.tertutup kain putih sepenuhnya hingga kewajahnya dan seorang wanita yang dia kenal di mall itu ternyata kakaknya Rian yang jauh terpisah sejak kecil,ternyata benar apa kata randi dulu,aku memang keras kepala.
Kedua orang tua nya berdiri di dekat tempat tidur dengan wajah lesu terbawa air mata yang tak terhenti.
Tak perlu ada penjelasan dan tak perlu lagi kata-kata……….jian meradang lemas tak bertenaga.air matanya jatuh tak henti,bibirnya di gigit nya kuat-kuat untuk menahan jeritan kepedihan hatinya.tubuhnya tersandar lemah di lantai kamar,jian memejamkan matanya berharap ini hanya mimpi saja,namun semua terlambat ini semua kenyataan yang dia lihat dengan getir,orang yang dia sangat cintai dan sayangi akhirnya pergi untuk selamanya dengan penuh rasa sakit di hatinya.
“maafkan aku,Ria…n …maafkan…maafkan aku,”suaranya tenggelam dalam-dalam di hati.jian ingin mengucapkan itu semua tapi tak berdaya.namun kegelapan terlalu cepat menyelimuti dan panggilan tuhan merengut Rian untuk selama-lamanya.
Jian terjatuh bersama sesal dalam hati…………………………………………………………………………..
*****
by : sh@