pada sebuah cerita aku tenggelam dalam magismu di senja
yang mulai redup dan mengatup merebahkan semua emosi
betapa dahaga ini ingin ku letupkan dalam jutaan puisi yang memburu mu
merengkuh dalam timangan sang mentari
debarku membuncah dalam kantuk manja pujangga merindu duka
kudapati tawa sejujurnya disetiap detik hentak nafasmu
apakah itu pertanda aku terbiasa akan hadirmu
ditengah sepi yang memburuku dalam ketakutan
yang menyongsong nalarku?
yang pasti hadirmu membuat termenung dan rindu.
yang di bawakan nyanyian senja yang hitam
menutup jiwa sepi dan terpenjara dalam bayang waktu
yang mengintip di sela-sela mimpi manusia biasa.