Photobucket
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

invasi german ke Britain

WAR BURNING

BATTLE OF BRITAIN

Setelah menaklukkan Prancis, ambisi Hitler dan fasisme Nazi berikutnya adalah Inggris. Pada Juli 1940, ia dan semua petinggi Jerman-Nazi merencanakan Sea Lion Operation untuk menginvasi Inggris. Angkatan bersenjata Jerman bersiap-siap dengan lebih dari 4000 kapal dan 500.000 tentara di sepanjang garis pantai Eropa Barat, bersiap-siap untuk menyeberangi Selat Inggris. “Kami sama sekali tidak akan menyerah!”, demikian pernyataan Perdana Menteri Churchill saat mendapatkan intimidasi untuk menyerah dari Jerman di London.
Komandan Luftwaffe Jerman Goering sedang berbicara dengan anak buahnya tentang rencana invasi ke Inggris dengan nama "Sea Lion Operation".

Goering sedang meminta nasihat kepada The Fuehrer Hitler sebelum melakukan invasi ke Inggris.  

Inggris menyadari bahwa Jerman akan melakukan agresi di tanah air mereka segera setelah merebut Perancis. Untuk mengurangi jumlah invasi dari angkatan bersenjata Jerman, Inggris melakukan sweeping di daerah pantai selatan. Semua warga keturunan Jerman, Austria dan Italia yang ditemukan diaerah tersebut langsung dikirim ke kamp-kamp tahanan. Pada pertengahan Juli 1940, sekitar 70.000 orang asing dipenjara dalam kamp-kamp tahanan.
Sejumlah warga negara Jerman, Austria dan Italia yang tinggal di pesisir pantai selatan Inggris ditangkap dan diinterogasi oleh tentara Inggris.




Pemerintah Inggris mengkamuflase petunjuk jalan daerah / wilayah Inggris agar membingungkan pasukan penerjun Jerman.


Para pekerja mengkamuflase rambu-rambu lalu lintas kota London untuk mengkamuflase pasukan penerjun Jerman.

Setelah Churchill mengambil alih jabatan Perdana Menteri pada 10 Mei, 1940 Inggris mempercapat persiapan untuk menghadapi invasi Nazi. Semua tempat-tempat yang potensial untuk jalur pendaratan dari udara dikamuflase. Pemerintah Inggris juga membagi-bagikan atap-rumah [awning] anti-peluru ke semua warganya, demi mengurangi dampak pemboman dari udara. Awning tersebut dibuat dari pelat baja bergelombang dan bisa menutupi hingga 6 anggota keluarga. Pemerintah Inggris juga memutuskan untuk mengungsikan wanita dan anak-anak perkotaan ke pedesaan. Mereka semua dilengkapi dengan kartu identitas, masker gas dan pakaian.
Pembagian awning gratis dari pemerintah Inggris bagi rumah-rumah warga untuk menahan gempuran angkatan udara Jerman.
 
Wanita dan anak-anak diungsikan dari kota ke desa-desa di Inggris untuk mengurangi jumlah korban jiwa, sedangkan pria dewasa Inggris mengikuti wajib-militer.
 
Sebagian besar veteran Perang Dunia I yang masih aktif turut bergabung kembali untuk mempertahankan Kerajaan Inggris dari serangan invasi Jerman.
 
Pada tanggal 10 Juli, Goering mengirimkan sebuah armada besar pesawat pembom untuk menyerang armada pedagang Inggris di Selat Inggris, sehingga memulai Pertempuran Inggris [Battle of Britain]. Markas pesawat tempur Angkatan Udara Royal menerapkan kebijakan taktis yang benar untuk menghadapi invasi dari musuh Jerman. Mereka menghindari pertempuran dengan pesawat tempur [fighter] melainkan berkonsentrasi untuk menyerang pesawat pembom [bomber] Jerman. Strategi ini sangat efektif. Pada awal Agustus, supremasi udara atas Inggris selatan masih dikuasai Royal Air Force.
Beberapa pilot Royal Air Force [Angkatan Udara Inggris] sedang bergegas menuju pesawat begitu alarm berbunyi. Sebagian besar dari pilot ini dinobatkan sebagai pahlawan nasional karena jasanya dalam mempertahankan supremasi udara Inggris.
 
Sejumlah warga Inggris sedang melihat reruntuhan dari pesawat Messerschmitt buatan Jerman, yang jatuh di London.
  
Pada bulan Agustus 1940, jumlah tentara militan [Local Defending Troops] juga telah bertambah hingga 1.000.000 personil. Para warga Inggris mendukung sepenuhnya pemerintah Churchill dengan menjadi relawan Local Defending Troops ini. Pesan balasan Churchill telah membangkitkan amarah Hitler. Saat itu, Komandan Luftwaffe Nazi Goering memberanikan diri untuk usul kepada Hitler agar menggunakan kekuatan udara untuk melumpuhkan armada laut dan udara Inggris. Pada tanggal 2 Agustus Goering diperintahkan untuk mendapatkan supremasi udara Inggris selatan dan tenggara. Angkatan Udara Inggris, Royal Air Force menggunakan taktik strategi perang udara cepat untuk menghadapi Luftwaffe Nazi, dan bertempur sebagai pelindung Inggris.
Sebagian petinggi dari Royal Air Force sedang mengamati radar, yang memang sangat berguna dalam perang udara di langit Inggris ini.

Pada tanggal 13 Agustus, Luftwaffe memulai serangan udara besar-besaran atas bandara di sepanjang garis pantai di selatan dan tenggara Inggris. Goering, sang pemberi perintah invasi, menyebut operasi ini Eagle Attack Operation. Goering ingin memperlihatkan pada Hitler bahwa Luftwaffe masih bisa mengalahkan British Royal Air Force dalam beberapa hari. Hal ini dikarenakan Hitler tidak percaya pada satuan infantri yang banyak hilang akibat invasi-invasi sebelumnya, sehingga ia bertaruh dengan kekuatan dari angkatan udara.

Pesawat Supermarine Spitfire yang menjadi garda utama dari British Royal Air Force atau Angkatan Udara Inggris. Meski kalah dalam hal jumlah dan pengalaman, tapi pilot-pilot ini menjadi lawan tertangguh dari armada Luftwaffe Jerman

Angkatan Udara Luftwaffe, dengan pesawat andalan Messerschmitt, menyerang lapangan udara dan pelabuhan militer Inggris bagian selatan [1.485 pesawat]. Menurut statistik Jerman, mereka telah menghancurkan 88 pesawat terbang Inggris dan hanya kehilangan 12 pesawat. Tapi, Jerman terlalu optimis. Statistik aktual pada tanggal 13 Agustus menurut versi Inggris : Jerman kehilangan 23 pesawat pembom dan 11 pesawat tempur, sementara Inggris hanya kehilangan 13 pesawat tempur Spitfire Supermarine.

Para pilot Royal Air Force yang pesawatnya tertembak dan berhasil terjun ke Selat Inggris, akhirnya diselamatkan oleh para penduduk sipil Inggris.
Jerman mengambil keuntungan dari keunggulan cadangan hebat mereka, memberikan serangan dengan basis depot bahan bakar, dan pabrik untuk memproduksi pesawat tak henti-hentinya. Tapi, sistem radar Inggris juga berperan besar dalam perang ini. Puluhan radar terletak di sepanjang pantai Selat Inggris, dan bisa mendeteksi pesawat militer Jerman dengan akurat di layar radar sejak tinggal landas dari daratan Eropa Barat. Markas Inggris menggunakan informasi ini untuk mengatur strategi balasan dengan para penyusup. Untungnya pula, Goering yang berambisi besar jgua tidak menyadari pentingnya radar dan akibatnya hanya membuang-buang kekuatan Luftwaffe dengan percuma.
Sebagian radar Inggris yang luput dari pantauan armada Jerman. Justru radar inilah yang menjadi titik kekuatan Inggris dalam mengetahui pegerakan armada Luftwaffe.

Perang di atas langit Britania intens hari demi hari. energi cadangan Inggris tidak mencukupi untuk bertahan. Pemerintah Churchill meminta semua warga negaranya untuk menyerahkan peralatan dapur merek yang terbuat dari aluminium. Semua peralatan aluminium yang terkumpul ini digunakan untuk mencetak bahan baku di pabrik-pabrik pesawat. Sebagai ilustrasi, untuk memproduksi sebuah pesawat pembom besar dibutuhkan lebih dari 15.000 pon aluminium.

 
Sebagian pekerja-relawan wanita bekerja di pabrik untuk meningkatkan hasil produksi militer Inggris.
 
Sebagian para pekerja di pabrik pesawat Royal Air Force.
 
Tidak hanya dari jumlah pesawat, pilot Royal Air Force juga sangat berkurang. Di bulan Agustus, sekitar 200 pilot pesawat tempur Inggris tewas, hilang ataupun dirawat di rumah sakit Inggris. Sebagian besar dari pilot tewas di Selat Inggris setelah terjun dari pesawat mereka. Para pejabat Inggris dan warga bergotong-royong untuk menyelamatkan pilot penerjun payung yang telah mendarat di Selat Inggris. Serangan terus menerus oleh Luftwaffe Nazi menyebabkan supremasi udara dari selatan Inggris hampir saja diambil alih Nazi pada akhir Agustus,
Winston Churchill sedang mengatur strategi angkatan udara Inggris dengan Laksamana Sir Bertram Ramsay.
 

Sebagian para pekerja di pabrik pesawat Royal Air Force pasca bertempur dengan pesawat Messerschmitt milik Jerman.

Goering mengetahui bahwa tidak ada untungnya untuk menggunakan strategi lama, sehingga ia mengubah strateginya. Dia terkonsentrasi untuk membom ibukota London dengan harapan Inggris menyerah kepada Nazi. Dari September 6 dan seterusnya, London mengalami bombardir hebat dari pesawat pembom Jerman. Karena pesawat tempur Inggris berkemampuan terbatas dalam operasi malam, hampir tidak ada yang bisa menghentikan pesawat pembom Nazi memasuki wilayah Inggris. Pesawat Jerman membombardir Coventry, Liverpool, Hull, Portsmouth, Manchester serta kota-kota lain di Inggris dan mengakibatkan kerusakan besar. Pada Mei 1941, Nazi mengatur posis angkatan udara utama mereka ke daerah perbatasan Jerman-Uni Soviet untuk invasi. Meskipun pertempuran udara di atas langit Inggris masih berlangsung, tapi mitos pesawat Luftwaffe yang tak terkalahkan, Messerschmitt, kini sudah mulai terpatahkan.
Winston Churchill sedang melakukan inspeksi pasukan Inggris di kota London.

Begitu mengetahui Jerman sedang menyusun angkatan udara untuk menginvasi Uni Soviet, Churchill mengambil kesempatan ini untuk mengirimkan pesawat pembom ke Berlin segera. Warga Berlin secara psikologis langsung menderita akibat tiga hari bombardir terus-menerus dari Inggris. Kekuatan dan prestise Hitler dikalahkan. Pada tanggal 4 September kepala Nazi mengumumkan untuk memberikan pembalasan ganda ke kota London.

Salah satu balon udara milik Royal Air Force sedang menghalau serangan Luftwaffe Jerman.

 
Tampak dari udara, kebakaran hebat dari rumah-rumah di kota London akibat serangan bertubi-tubi armada Luftwaffe.
 
Pada sore tanggal 7 September Goering memegang komando angkatan udara Luftwaffe, dengan menggunakan 300 pesawat pembom dan 600 pesawat tempur. Pesawat Jerman terlihat berkerumun dilangit kota London. Penduduk London menderita kerugian besar. Pesawat pembom yang digunakan Jerman adalah Heinkel He-111, Junkers Ju-88 dan Dornier Do-17. Sistem pertahanan udara London yang lemah ditambah dengan masih belum rampungnya kekuatan utama Royal Air Forcer adalah sumber utama. Dengan kekuatan defensif menyedihkan tersebut, tak heran pesawat Jerman bisa membom kota dengan sedemikian hebat.

Raja dan Ratu Inggris sedang melakukan inspeksi pasca pemboman besar-besaran dari Jerman.
 
Pusat kegiatan Finansial Inggris - London Stock Exchange dan Bank of England, tak luput dari serangan brutal Jerman.

 
Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, ikut melakukan inspeksi di penjuru kota London setelah serangan Jerman.
 
Sebagian rakyat Inggris memanfaatkan terowongan kereta bawah tanah [subway] sebagai tempat berlindung.
 
Sebuah restoran masih memasang tanda "Open", meskipun telah rusak akibat serangan bom udara.
 
Pada Januari dan Februari 1942, pesawat Jerman diistirahatkan oleh karena musim dingin. Tapi dari bulan Maret dan seterusnya, semua pesawat Luftwaffe kembali muncul di langit Inggris. Pada Mei 10.507 pesawat Jerman membom London, yang menyebabkan korban meninggal dari 1.436 dan 1.800 terluka parah. London kembali menderita hebat akibat bencana ini, Churchill tahu bahwa ini adalah pemboman besar-besaran terakhir angkatan udara Nazi. Ini dikarenakan Hitler mengeluarkan perintah angkatan udara untuk bergerak ke timur untuk menyerang Uni Soviet.

Sebuah bom-waktu yang belum meledak ditemukan oleh warga London. Daya ledak dari time-bomb ini sama hebatnya dengan bom mortir yang dijatuhkan dari Luftwaffe.

Seorang petugas palang merah Inggris sedang menolong warga yang terluka dengan menggunakan tandu dan peralatan seadanya.