Berlapis doa telah kupanjatkan
disetiap percikan air yang membasahi kelopak mata
berjuta lagu telah kunyanyikan pagi dan malam menjemput
tak pernah kuingkari serpihan hati ini
walau telah tercerai berai oleh bimbang dan asa
membuatku hanya menatap kekosongan jiwa
satu cinta yang ku bangun
melintas terjar bebatuan gunung berbukit
berterbang asa dan hampa di cakrawala
mengetuk nada,mendayu-dayu suara cinta
hujan sedari tak pernah berhenti
membasahi ladang-ladang penuh kekosongan hati
kini ku berjalan dan esok ku berlari
mencari kepastian walau di seberang kematian
maafkan aku
aku tak bisa terus mencoba menahan badai
karena ini mengerus semua kelopak bunga hatiku
kutak ingin hancur dan layu sebelum berkembang