Dimana saat dunia tek bercerita
tak ada lagi canda tawa membungbung tinggi
jalan-jalan trotoar diri semakin sepi
ditikam kesunyian malam yang dingin
cerita demi cerita
lembar demi lembar garis terlukis damai
dalam potret-potret pena kehidupan
antara bahagia dan luka menjadi tontonan yang biasa
itulah kehidupan
tarian itu terus meliputi siang dan malam
panas dan dingin,kemarau dan hujan
langkahpun semakin enggan beranjak
dari mata-mata pecinta dunia illah
seperti menyembunyikan sesuatu yang sulit dipahami
oleh samudera jiwa yang kekal
saat manusia semakin renta
akibat pikiran yang terracuni ketamakan
dan kegilaan yang tek henti-hentinya
tak ada lagi canda tawa membungbung tinggi
jalan-jalan trotoar diri semakin sepi
ditikam kesunyian malam yang dingin
cerita demi cerita
lembar demi lembar garis terlukis damai
dalam potret-potret pena kehidupan
antara bahagia dan luka menjadi tontonan yang biasa
itulah kehidupan
tarian itu terus meliputi siang dan malam
panas dan dingin,kemarau dan hujan
langkahpun semakin enggan beranjak
dari mata-mata pecinta dunia illah
seperti menyembunyikan sesuatu yang sulit dipahami
oleh samudera jiwa yang kekal
saat manusia semakin renta
akibat pikiran yang terracuni ketamakan
dan kegilaan yang tek henti-hentinya