seorang pengembara di tengah keramaian
kebinggungan mencari arah dan tujuan
Ini kisah pahit dunia alakhazam
keras bagai baja,lunak bagai keju
risau dan kegalauan adalah sahabat sejatinya
berjalan dengan Iman seadanya
jauh menerobos kegelapan hati
mengusik jiwa-jiwa yang sepi
tampak wajah lugu dan berdosa
segengam roti di mulutnya
di bagi dengan anak dunia yang sama kelaparannya
senyum tulus bagai ibu
menyeringai bagai malaikat menahan malu
tujuannya adalah dunia
dunia yang diciptakannya sendiri
dengan air mata bahagia dan air mata kesengsaraan
tuhan mungkin tersenyum
sang pengembara terus meliuk di antara manusia
berjalan dengan terpogoh-pogoh
menahan beratnya dosa para pekerja
pekerja yang tertawa di meja syetan
dan pekerja yang memakan rumput-rumput liar